JERATPAPUA.ORG , JAYAPURA – sebanyak 10 Film Dokumenter Karya anak Papua masuk Nominasi Festifal Film Papua ke-V yang berlangsung di Biak ,
Festival Film Papua (FFP) merupakan agenda tahunan yang digagas oleh anak-anak muda Papua yang tergabung dalam Perkumpulan Papuan Voices. FFP telah berjalan sejak tahun 2017, menjadi ruang bereskpresi bagi generasi muda Papua dalam kreatifitas dan karya film dokumenter untuk terus menceritakan kisah-kisah menarik tentang masyarakat adat Papua. FFP juga merupakan satu-satunya festival film documenter terbesar di Tanah Papua. Pada 6-9 Agustus 2022, Papuan Voices akan menggelar dan melaksanakan FFP V di Biak dengan tema “Adat dan Budaya, Harkat dan Martabatku”. dan sub Tema “Merajut Budaya dan Mengembalikan Adat Leluhur sebagai Kearifan Lokal Bagi Generasi Muda Papua untuk Mempertahankan Harkat dan Martabat”. Ada tiga elemen besar di dalam pelaksanaan FFP V, yakni 1). Kitorang Berkompetisi Film , 2). Kitorang Nonton dan Diskusi Film dan 3). Kitorang Belajar Bersama.
Pada FFP V di Biak, sebanyak 29 Film Dokumenter yang diterima panitia dalam ajang Kitorang Berkompetisi Film Dokumenter. Dari 29 film tersebut, dewan juri telah menentukan 10 film yang masuk dalam nominasi 10 besar. Dewan juri melakukan penilaian dari berbagai aspek, seperti kekuatan ceritanya, alur ceritanya dan persoalan teknis seperti pengambilan gambar dan editing. Penilaian ini dilakukan selama 21 Juli – 3 Agustus 2022. Ketiga dewan juri yang melakukan penilaian adalah: Ibu Mintje Anna Yawan (Ketua Dewan Juri), Pak Syamsul B Adnan (anggota) dan Ibu Rusni Abaidata (anggota).
Dewan juri akhirnya memilih dan memutuskan 10 film yang masuk dalam nominasi 10 besar. Kesepuluh film tersebut adalah:
- Insar Syasewar Kombrof, Sutradara Ones J Msen
- Gereje, Sutradara Andreas Wahyu
- Sa Pu Bahasa Sa Pu Jati Diri, Sutradara Bony Lany
- Festival Ulat Sagu, Sutradara Yosep Levi
- Yimnawai, Sutradara Harun Rumbarar
- Beda Cara Beda Rasa, Sutradara lis Apyaka
- Pala Fakfak (Bumkam Brongkendik), Sutradara Yuli P Ginuni
- Tiyai (Penjaga Burung Surga Kampung Tablasupa), Sutradara Wenand W Oyaitou dan Lodiwik Serontouw
- Anak Amabanggo Peduli, Sutradara Benediktus Fatubun
- Kreativitas Seni dan Budaya, Sutradara Elis Apyaka
Dan menariknya dari 10 film yang masuk nominasi terdapat 2 film dokumenter disutradarai oleh Elis Apyaka. Tentu saja hal ini patut diapresiasi. Dan kedepan semoga lebih banyak sutrada perempuan Papua yang memproduksi film dokumenter dan ikut dalam ajang Kitorang Berkompetisi Film Dokumenter di Festival Film Papua.