JERAT PAPUA.ORG, JAYAPURA – Perjuangan Panjang Kebangkitan Masyarakat adat, bahwa penyelenggaraan HUT KMA yang ke-10 tahun 2023, mengingatkan kembali bagaimana perjuangan panjang masyarakat adat yang sudah ada sebelum negara ada. Tetapi, keberadaan eksistensinya kurang mendapatkan pengakuan.

Hari ulang tahun ( Hut ) Kebangkitan Masyarakat Adat ( KMA ) Kabupaten Jayapura ke – 10 tahun 2023 resmi di buka oleh Pj Bupati Jayapura yang diwakili oleh Asisten II Bidang Perekonomian Setda Kabupaten Jayapura Delila Giay di Pantai Howe Sentani pada Selasa, 24 Oktober 2024 disaksikan langsung oleh para Ondoafi, Kepala Suku dan Masyarakat Adat Kabupaten Jayapura.

Pesta Hut KMA ke – 10 tersebut berlangsung selama dua hari yakni 24 – 25 Oktober 2023, seperti yang disampaikan oleh Jhon Wicklief Tegay Ketua Panitia Hut KMA ke – 10 tahun 2024. Adapun pesta tersebut menampilkan berbagai tarian adat dari sembilan Dewan Adat Suku ( DAS ) yang ada di Kabupaten Jayapura, juga kuliner, aksesoris serta UMKM.

“Terkait dengan kegiatan HUT KMA yang ke-10 tahun 2023, kami minta agar dilaksanakan dalam satu venue (lokasi) tetap. Setelah kita koordinasi dengan pemilik tempat di Pantai Howe, dan ini menjadi tempat yang strategis. Serta, kita harap ini bisa dilakukan di tempat ini. Bahkan setiap pentas seni budaya yang biasa dilaksanakan di Pantai Khalkote, juga bisa kita gelar kegiatan tersebut disini. Termasuk dengan aktivitas masyarakat adat, juga kerajinan dan kuliner yang dijual bisa dipusatkan disini,” ujar pria yang juga Plt Kepala BKPSDM Kabupaten Jayapura.

“Di tahun yang ke-10 ini kita gelar diluar dari pusat pemerintahan Gunung Merah, Kantor Bupati Jayapura. Karena ini baru pertama kali di luar, sehingga kita bisa lihat persiapan-persiapan itu ada beberapa DAS (Dewan Adat Suku) yang belum mengisi bilik-bilik stand,” kata Jhon W Tegay yang juga menjabat sebagai Asisten III sekda Kabupaten Jayapura itu.

Dalam sambutannya Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo yang dibacakan Asisten II Bidang Perekonomian Setda Kabupaten Jayapura Delila Giay mengatakan, bahwa penyelenggaraan HUT KMA yang ke-10 tahun 2023, mengingatkan kembali bagaimana perjuangan panjang masyarakat adat yang sudah ada sebelum negara ada. Tetapi, keberadaan eksistensinya kurang mendapatkan pengakuan.

 

“Hal inilah yang mendorong masyarakat adat bangkit untuk menyatakan dirinya, bahwa kami masih ada dan tetap ada diatas tanah adat dan sumberdaya alam. Sehingga pada hari ini kita bisa bersama-sama merayakan kebangkitan masyarakat adat yang ke-10,”ucapnya.

Pj Bupati Jayapura juga menyebutkan, perayaan kebangkitan masyarakat adat kali ini sejalan dengan visi dan misi Pemkab Jayapura, yaitu mendorong dan memberdayakan kemanjuran masyarakat adat. “Yang mana, kemudian pemerintah daerah memberikan pengakuan terhadap sembilan wilayah adat di Kabupaten Jayapura,” tuturnya.

Lanjut, harapannya dengan perayaan HUT ke- 10 KMA ini, berbagai permasalahan daerah seperti masalah kemiskinan, masalah stunting, masalah ketahanan pangan dan juga inflasi daerah serta permasalahan pengangguran menjadi tanggung jawab bersama dalam menurunkan dan juga mengatasi berbagai permasalahan tersebut.

“Pemerintah daerah tidak cukup sumberdaya, kalau masyarakat adat tidak ikut berpartisipasi dan mendukung, jadi masyarakat adat harus berperan aktif dan bertindak sebagai pelaku pembangunan,” katanya. ( nesta  )

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *