10411136_948184818525101_1362752981106107888_nJayapura, 25/11/2014. 16 Days of Activism Against Gender Violence, atau 16 Hati Kampanye Anti Kekerasan terhadap Perempuan adalah hari-hari kampanye anti kekerasan terhadap peristiwa-peristiwa penting dunia yang terjadi atas tindak kekerasan, diskriminasi serta pelanggaran hak asasi atas manusia termasuk perempuan. Digagas untuk pertama kali oleh Women’s Global Leadership Institute tahun 1991 yang disponsori oleh Center for Women’s  Global  Leadership. Kampanye ini bersifat internasional karena merupakan komitmen dunia  mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia.

Peristiwa penting dunia, diperingati setiap tahun pada  tanggal 25 November  sebagai Hari Internasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan dan ditutup pada tanggal 10 Desember  sebagai Hari HAM Internasional, karena saat itu  ditetapkannya dokumen bersejarah, yaitu Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights) yang dicetuskan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa  tahun 1948.  Ini menandakan bahwa semua orang di dunia punya tanggungjawab menjaga agar setiap orang menjalani kehidupan dengan tanpa ada tekanan, kekerasan, intimidasi, diskriminasi, pembunuhan, dan tindak kekerasan lainnya. Dan sebagai negara, kewajiban negara adalah melindungi dan ada kepastian hukum yang adil bagi setiap warga bangsanya.

Di Jayapura, 16 Hari Kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan sedianya akan berlangsung  25 November hingga 10 Desember 2014. Bertempat di halaman kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Papua (BPPA) taman Imbi Jayapura, sebanyak 15 wadah komunitas, LSM, Perguruan Tinggi membentuk 1 Koalisi untuk Kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan – Papua, di buka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Anike Rawar.

Dalam acara pembukaan kegiatan kampanye, kepala BPPA Provinsi Papua Anike Rawar mengapresiasi kegiatan Koalisi dengan beberapa agenda kegiatan sampai dengan 10 desember nantinya. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, ingat bahwa perempuan kaum yang membuahkan generasi-generasi penerus, oleh karena itu kami dari Provinsi Papua sangat berterima kasih kepada Koalisi yang terus berkampanye dan mengingatkan pemerintah, masyarakat setiap tahunnya untuk isu perdamaian dunia yang dimulai dari rumah tangga” sambutnya.

Pembagian bunga adalah kegiatan awal dari sejumlah kegiatan kampanye. Aksi bunga yang dilakukan dengan berjalan kaki melewati jalan percetakan, purasko, mengunjungi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Papua dan kembali ke BPPA, berlangsung aman dan lancar. 

Koalisi ini terdiri dari ;

  1. Forum Kerja (FOKER) LSM Papua,
  2. Tiki’ Jaringan HAM Perempuan Papua,
  3. Lembaga Pengkajian Pemberdayaan Perempuan dan Anak Papua (LP3A-P),
  4. Jaringan Kerja Rakyat (JERAT) Papua,
  5. Pusat Pengembangan Pendidikan Wanita Kristen di Tanah Papua (P3W-GKI),
  6. Perkempulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI),
  7. Yayasan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Papua (YPKM),
  8. Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI) Papua
  9. Yayasan Harapan Ibu (YHI) Papua,
  10. Forum Alumni HMI WATI (Forhati) Papua
  11. SKPKC Jayapura
  12. Kelompok Kerja Wanita (KKW) Papua,
  13. Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Muhammadiyah Jayapura,
  14. KPKP-HAM Universitas Cenderawasih
  15. UN Women

 

Peristiwa-peristiwa penting yang menjadi alasan peringatan dan perayaan yang sifatnya kampanye internasional adalah:

  • 25 November  1960. Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan. Tanggal ini dipilih sebagai penghormatan atas meninggalnya Mirabal bersaudara yang bernama Patricia Minerva dan  Maria Teresa.  Pembunuhan keji telah terjadi atas dua bersaudara ini pada tanggal 25 November 1960. Peristiwa pembunuhan ini dilakukan oleh Penguasa Diktator Republik Dominika Rafael Trujillo. Mirabal bersaudara merupakan aktivis politik yang tak henti memperjuangkan demokrasi dan keadilan, serta menjadi simbol perlawanan terhadap kediktatoran peguasa Republik Dominika pada waktu itu. Berkali-kali mereka mendapat tekanan dan penganiayaan dari penguasa yang berakhir pada pembunuhan keji tersebut. Tanggal ini sekaligus juga menandai ada dan diakuinya kekerasan berbasis jender. Tanggal ini dideklarasikan pertama kalinya sebagai Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan pada tahun 1981 dalam Kongres Perempuan Amerika Latin yang pertama.
  • 1 Desember 1988. Hari AIDS Sedunia. Hari AIDS Sedunia pertama kali dicanangkan dalam konferensi internasional tingkat menteri kesehatan se-dunia pada tahun 1988. Hari ini menandai dimulainya kampanye tahunan dalam upaya menggalang dukungan publik serta mengembangkan suatu program yang mencakup kegiatan pencegahan penyebaran HIV/AIDS, dan juga pendidikan dan penyadaran akan isu-isu seputar permasalahan AIDS.
  • 2 Desember 1949. Hari Internasional untuk Penghapusan Perbudakan.

Hari ini merupakan hari diadopsinya Konvensi PBB mengenai Penindasan terhadap orang-orang yang diperdagangkan dan eksploitasi terhadap orang lain (UN Convention for the Suppression of the traffic in persons and the Exploitation of other) dalam resolusi Majelis Umum PBB No 317 (IV) pada tahun 1949. Konvensi ini merupakan salah satu tonggak perjalanan dalam upaya memberikan perlindungan bagi korban, terutama bagi kelompok rentan seperti perempuan dan anak-anak, atas kejahatan perdagangan manusia.

  • Desember 1982. Hari Internasional bagi Penyandang Cacat.

Hari ini merupakan peringatan lahirnya Program Aksi Sedunia bagi Penyandang Cacat (the World Programme of Action concerning Disabled Persons). Program aksi ini diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1982 untuk meningkatkan pemahaman publik akan isu mengenai penyandang cacat dan juga mambangkitkan kesadaran akan manfaat yang dapat diperoleh, baik oleh masyarakat maupun penyandang cacat, dengan mengintegrasikan keberadaan mereka dalam segala aspek kehidupan masyarakat.

  • 5 Desember  1985. Hari Internasional bagi Sukarelawan.

Pada tahun 1985 PBB menetapkan tanggal 5 Desember sebagai Hari Internasional bagi Sukarelawan. Pada hari ini, PBB mengajak organisasi-organisasi dan negara-negara di dunia untuk menyelenggarakan aktivitas bersama sebagai wujud rasa terima kasih dan sekaligus penghargaan kepada orang-orang yang telah memberikan kontribusi amat berarti bagi masyarakat dengan cara mengabdikan hidupnya sebagai sukarelawan.

  • 6 Desember 1989. Hari Tidak Ada Toleransi bagi Kekerasan terhadap Perempuan Pada hari ini di tahun 1989, terjadi pembunuhan massal di Universitas Montreal Kanada yang menewaskan 14 mahasiswi dan melukai 13 lainnya dengan menggunakan senapan semi otomatis kaliber 223. Pelaku melakukan tindakan tersebut karena percaya bahwa kehadiran para mahasiswi itulah yang menyebabkan dirinya tidak diterima di universitas tersebut. Sebelum pada akhirnya pelaku bunuh diri, lelaki ini meninggalkan sepucuk surat yang berisikan kemarahan amat sangat pada para feminis dan juga daftar 19 perempuan terkemuka yang sangat dibencinya.
  • 10 Desember 1948. Hari HAM Internasional.

Hari HAM Internasional bagi organisasi-organisasi di dunia merupakan perayaan akan ditetapkannya dokumen bersejarah, yaitu Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights) oleh PBB di tahun 1948, dan sekaligus merupakan momen untuk menyebarluaskan prinsip-prinsip HAM yang secara detil terkandung di dalam deklarasi tersebut.

Tema yang diangkat dalam kampanye tahun 2014 ini ialah “Kekerasan terhadap Perempuan adalah Pelanggaran HAM” Sub tema: Stop Kekerasan, Lindungi Perempuan dari Kekerasan”. Agenda kegiatan yang akan dilakukan pada kampanye diantaranya ; Dialog Publik, Konfrensi Pers, Seminar/diskusi terarah (FGD), Pameran Foto, aksi bunga dan pengumpulan 1000 tanda tangan.

Markus Imbiri/Jerat

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *