Jayapura,- Kematian Sekretaris Solidaritas Pedagang Asli Papua (Solpap), Roberth Jitmau , SH di di Jalan Ring Road Kelurahan Hamadi Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura, sekitar pukul 05.00 WIT , hari Jumat pekan lalu masih banyak menyisakan misteri.

 

Walau beberapa waktu lalu , Kapolresta Jayapura, AKBP Jeremias Rontini telah menggelar Konfrensi Pers bahwa kematian Roberth Jitmau adalah murni kecelakaan lalu lintas.

 

Namun hal ini mendapatkan tanggapan dari beberapa pengacara yang telah mendapatkan kuasa hukum dari keluarga alm.Roberth Jitmau,SH serta saksi Nehemia Yarinap dan Saksi Korban Meliaunus Duwitau saat menggelar jumpa pers di Kantor Elsham, Padang Bulan, Jumat (27/05/2016).

 

Menurut Gustav Kawer terdapat beberapa peristiwa yang janggal yang perlu digali lebih dalam oleh pihak kepolisian. Dalam penyelidikan yang dilakukan tidak terlalu mendalam dan terkesan polisi tidak profesional.

Karena kalau penyelidikan yang mendalam tentu saja ada saksi-saksi, barang bukti, saksi ahli baru dari terakhir dari pelakunya. “Namun dalam penyelidikan terbalik yakni “pelaku” yakni 3 orang yang dalam mobil dan 1 orang lagi di mobil yang lain.

Dari perspektif ini polisi simpulkan bahwa tersangkanya 1 orang dalam kontekts laka lantas” ujar Gustav Kawer,SH.

IMG_20160530_023119

Ditambahkannya bahwa dari saksi yang diperiksa ketika ada keterangan saksi yang satu dan lainnya tidak konsiseten maka ini perlu diuji berulang-berulang. Saksi – saksi selain saksi korban dan lokasi serta pelaku.Polisi Diminta Dalami Kasus Tewasnya Roberth Jitmau.

Serta perlu digali kembali tentang latar belakang pelaku dan hubungannya dengan siapa itu perlu digali. Jika kita masuk kedalam laka lantas saja maka terlalu sempit sekali cara penyelidikan dari polisi.

 

Pdt Dora Balubun sebagai Ketua Solidaritas Pedagang Asli Papua (Solpap) mempertanyakan kenapa Polisi mengatakan ini kecelakaan murni tapi kenapa Nehemia Yarinap dan Melianus Duwitau mendapatkan pukulan. Dan kasus ini tidak diungkap oleh polisi dan hanya menjelaskan ini karena kecelakaan murni.

Karena menurut kesaksian korban mereka mengalami luka karena dipukul.
“Apakah ini salah satu cara yang dilakukan pihak-pihak tertentu yang punya kepentingan tertentu di pasar (mama-mama Papua – red). Ada togel yang terus ditolak oleh Solpap dan Rojit yang selalu berdiri didepan untuk berteriak” ujar Ketua Solpap.
Fakta lainnya yang dikemukakan oleh Pdt Dora Balubun bahwa terkait pembangunan pasar Mama-Mama Papua ada kekhawatiran ada yang salah mengerti seolah-olah proyek tersebut dipegang Solpap. Kami hanya mendampingi Mama-Mama untuk mendapatkan pasar yang representatif .

Dan pendirian pasar itu adalah kewenangan pemerintah. Dan jangan sampai ada yang salah mengerti disini sehingga Sekretaris Solpap itu dihabisi karena kepentingan-kepentingan ini.
“Karena itu saya menatang polisi atas nama Solpap coba untuk melakukan investigasi lebih lanjut buktikan kepada kami bahwa polisi benar-benar melindungi rakyat “ ujar Pdt.Dora Balubun.

(Wirya Supriyadi/Harun Rumbarar/JERAT Papua)

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *