Papan penunjuk arah menuju Korindo Asiki.

Merauke, JERAT Papua, – Masuknya perusahaan PT. DP yang merupakan anak perusahaan dari Korindo yang memiliki konsesi sebesar  40 ribu ha lebih dengan fokus kepada perkebunan kelapa sawit. Dan sejak beroperasinya perusahaan tersebut berdampak juga kepada masyarakat adat. Salah satu perempuan bernama Elisabeth Ndiwaen saat ditemui JERAT Papua pada Selasa (22 Oktober 2019) mengisahkan tentang dampak negatif dari kehadiran perusahaan tersebut  kepada perempuan.

“Dengan hadirnya perusahaan sekarang perempuan sulit melakukan aktivitas perempuan dalam tokok sagu. Karena hutan telah digantikan perkebunan,” ujar Elisabeth Ndiwaen.

Ditambahkannya   dengan hadirnya perusahaan maka aktivitas masyarakat terutama perempuan dengan hutannya berkurang bahkan tidak lagi kemana-mana, mereka hanya tinggal dirumah saja, padahal biasa mereka pergi menokok sagu.  Terdapat beberapa kampung yang menurutnya terdampa  yakni Kampung Nagias, Tagepe,  Salamepe dan Ihalik.

Selain soal sagu, Mama Elisabeth Ndiwaen juga mengeluhkan tentang kebutuhan air bersih. “Saat ini perempuan sulit mendapatkan air bersih . karena saya duga tercemar oleh limbah. Hal ini dicontohnya adalah ikan-ikan telah mati dikali,” tukas Elisabeth Ndiwaen. Dengan kondisi seperti itu menyebabkan  kaum perempuan harus mencari air bersih ke tempat yang lebih jauh.

Elisabeth Ndiwaen, aktivis perempuan (Foto-PV Merauke)

Terkait dengan persoalan ini , dirinya telah melaporkan kepada para pihak dan belum mendapatkan perhatian. “Hal ini membuat kami kecewa dan marah. Kenapa pemerintah tidak melihat persoalan kami dan bantu menyelesaikan masalah ini,” tegas Elisabeth Ndiwaen.

Dirinya berharap pemerintah dan Lembaga-lembaga swadaya masyarakat dapat membantu menyelesaikan tentang persoalan yang ada di tanah Maam bisa selesai, agar masyarakat bisa hidup sejahtera.

Elisabeth Ndiwaen juga sebagai salah satu tokoh dalam film dokumenter yang diproduksi oleh Papuan Voices Merauke dengan judul “Mama Papua Melawan Perusahaan Sawit”.

Dari informasi yang dikumpulkan bahwa terdapat 6 perusahaan sawit berskala besar beroperasi di kawasan Malind Bian, Merauke, yaitu PT Dongin Prabhawa (Korindo Group), PT Central Cipta Murdaya (CCM), PT Agriprima Cipta Persada , PT Bio Inti Agrindo (Korindo Group), PT Hardaya Sawit Papua dan PT Berkat Cipta Abadi. (WS)

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *