JERATPAPUA.ORG, JAYAPURA – Mantan Koordinator Jaringan Damai Papua (JDP) Alm . Dr.Muridan S.Widjoyo mengatakan langkah Dialog antara Pemerintah Indonesia di Papua jika mungkin di lakukan tidak akan membunuh siapapun.
Pernyataan Muridan ini kiranya tepat untuk menyapa Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk segera mengakhiri konflik dan kekerasan di Tanah Papua, dengan memulai Dialog Damai diantara semua elemen atau kelompok yang terlibat demi menyepakati bersama cara menghentikan kekerasan bersenjata serta memulai langkah-langkah Penyelenggaraan Dialog Damai bagi Papua Damai.
“ Dialog ini sangat relevan, penting, dan mendesak saat ini. Sebagai Juru Bicara Jaringan Damai Papua (JDP), saya sangat yakin bahwa dialog akan menjadi “jembatan emas” menuju penyelesaian konflik sosial politik yang sudah berlangsung lebih dari 50 tahun di Tanah Papua” ujar Yan Warinusi mengutip pernyataan Muridan.
Menurutnya hal tersebut sangat menguras energi dan anggaran negara yang awalnya dialokasikan bagi pembangunan kesejahteraan rakyat di Tanah Papua. Demikian juga melahirkan banyak korban di pihak rakyat Papua yang sangat jarang diselesaikan secara hukum hingga senantiasa meninggalkan peningkatan impunitas negara melalui Anasir kekuatan TNI dan Polri.
“ di pihak lain, kematian sejumlah personil TNI dan Polri dalam banyak fakta kemudian menjadi “alat justifikasi” bagi ditetapkannya pelaksanaan operasi keamanan dan atau militer yang pada gilirannya melahirkan korban di kalangan rakyat sipil.”ungkap Warinusi.
Jubir JDP memaparkan Kematian tragis Pendeta Yeremias Zenanbani menjadi contoh kasus terkait operasi keamanan dan atau militer yang senantiasa mengakibatkan rakyat sipil menjadi korban. Oleh sebab itu JDP menghimbau pihak yang bertikai terus menerus di Tanah Papua yaitu TNI, Polri dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN PB) atau kelompok yang disebut sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Kriminal Separatis Teroris (KKST) agar mau menyudahi pertikaian bersenjata dan mau menghentikan kekerasan serta bersedia memulai dialog damai bersama pemerintah dan rakyat sipil di Tanah Papua.
“ JDP juga mendorong Presiden Joko Widodo untuk memulai kembali langkah menempuh dialog dengan menunjuk seorang utusan khusus guna memulai dialog informal dengan semua pihak yang penting demi memulai langkah persiapan dialog Papua-Jakarta tersebut.”pungkasnya. (nesta/JDP)