Masyarakat Adat dengan Corak Budaya salah satu Suku di Papua, foto : nesta/jeratpapua.orgMasyarakat Adat dengan Corak Budaya salah satu Suku di Papua, foto : nesta/jeratpapua.org

JERAT PAPUA.ORG, JAYAPURA – Akademisi Univesitas Cenderawasih (Uncen ) Jayapura Fredy Sokoi melihat bahwa Kampung Adat merupakan benteng terakhir Eksistensi Orang Asli papua di atas Tanah adatnya.

Isu Indigenous People atau isu penyelamatan terhadap Masyarakat Adat Lokal , wilayah adat dan program adat  terutama dalam wilayah-wilayah tempat tinggal dan kenyamanan , kesejahteraan masyarakat Adat menjadi isu Internasional.

Sejak di berlakukan UU Desa maka reposisi Adat dan wilayah kekuasaan Negara tidak terpikirkan dalam batas yang wajar dimana pembangunan telah mengambil habis seluruh hak-hak masyarakat adat .

“pertanyaannya apakah masyarakat adat mendapatkan sesuatu dari semua itu atau tidak ? “tanya Fredi Sokoi belum lama ini .

Setelah berlakukan UU desa dan Masyarakat adat sejak 30 tahun silam pada fase 1970 an, Kita menemui bahwa masyarakat adat sudah terbabat habis , konflik internal cukup tinggi terjadi di kampung-kampung , di saat masyarakat adat kurang menaruh kepercayaan kepada pimpinan adat, maka Kampung Adat di dorong untuk memberikan tempat yang terhormat kepada Piminan adat untuk mengambil inisiatif “nanti pengaturanya silahkan pimpinan adat menunjuk kepada orang lain”katanya.

Sokoi berpandangan bahwa penolakan Kampung adat seharusnya tidak terjadi, mengkebiri hak demokrasi masyarakat adat , “adat juga demokratis , tidak serta merta ondofolo, tidak wajib memilik pelaksana kampung adat , ada kepala suku tinggal minta pendapat mereka “ujarnya.

Kampung adat Strategi untuk mempertahankan eksistensi kita di atas Tanah dan Hak ukayat kami . (nesta )

 

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *