JERATPAPUA.ORG, JAYAPURA – Tokoh-tokoh Perempuan Adat Tabi berharap ada secercah harapan bagi Kaum Perempuan dari Seminar Publik dan Rapat Akbar Masyarakat Adat Tabi yang akan di gelar Mei 2023 untuk keterwakilan mereka di Pemilu 2024 mendatang.
Hal itu di sampaikan Ketua Ikatan Perempuan Asal Sentani ( IPAS ) Rita Tokoro pada acar pelantikan dan Pengukuhan Panitia Seminar Publik dan Rapat Akbar Masyarakat Adat Tabi yang berlangsung di Gedung Gereja GKI Petrus Waena sabtu, April 2023 .
Ketua IPAS Rita Tokoro memiliki sebuah harapan bahwa dengan adanya kegiatan Ini , adanya keterwakuilan perempuan yang cukup, dalam Parlemen baik DPR Provinsi maupun DPR Kabupaten Kota setanah Tabi nantinya.
“mewakili Kultur, sehingga kepercayaan ini menumbuhkan perempuan untuk bangkit dan berdiri sejajar “ Ungkap Ketua Ikatan Perempuan Asal Sentani ( IPAS ) Ritha Tokoro Sabtu ,(15/4/2023).
Rita Tokoro Juga menegaskan Perempuan Adat Tabi akan tetap kompak untuk mendukung dalam mensukseskan kegiatan Seminar Publik dan Rapat Akbar Masyarakat Adat Tabi mei 2023 mendatang
Dirinya berharap keterlibatan Perempuan dalam kegiatan seperti ini, untuk melihat sejauh mana Perubahan yang terjadi di Tanah Tabi, Baik sector Politik dan Juga segi Pembangunan dalam mendukung Perubahan –Perubahan tersebut .
“keterlibatan perempuan dalam kegiatan seperti sangat Penting, karena Perubahan dalam dunia Politik dan sector lainya harus di rasakan perempuan “tutur Ritha Tokoro.
Hal senada juga di sampaikan tokoh perempuan Tabi lainya Ros Rode Miyasin mengaku berterimakasih kepada DEPMATA dan Panitia Seminar Publik dan Rapat Akbar Masyarakat Adat Tabi yang telah melahirkan sebuah ide atau gagasan, sebagai suatu gerakan pembaharuan bagi masyarakat adat di Tanah Tabi untuk melihat jati diri dan hak kesulungan dari masyarakat Adat Tabi .
“apresiasi dari saya sebagai tokoh Perempuan , untuk sebuah gerakan berfikir kedepan bagaimana dengan masyarakat Tabi bisa menjadi Pelaku Pembangunan di atas Tanahnya sendiri .” ungkap Ros Miyasin
Ros Miyasin menambahkan bahwa selama 20 tahun Otsus di tanah Papua, hak –hak Orang tabi di atas Negerinya di salah gunakan oleh orang lain tampa memikirkan kita sebagai pemilik Negeri matahari terbit.
“uu otsus sangat menjamin hak kesulungan, hak asli orang Papua kami sendiri yang tidak melihat itu , selama ini kami biarkan UU tersebut, seakan dia tidak berlaku akhirnya papua dan papua baku hajar “Tandasnya.
Sehingga dirinya berharap dengan gerakan ini , orang Papua Khususnya tabi bangkit dan mengiplementasikan UU Otsus menjadi dasar , dan pelaku di atas tanah leluhur. (nesta )