Jayapura,- Dengan semakin maraknya dan terbukanya arus urbanisasi yang besar ke Papua membuat para penduduk asli semakin terdesak. Tidak terkecuali dalam sector perdagangan. Hal ini dialami oleh Mama-mama Pedagang Asli Papua yang akhirnya melakukan aksi demo damai ke Kantor Gubernur Papua pada hari Selasa (03/03).
Dalam orasinya yang disampaikan oleh Roberth Jitmau bahwa selama ini para pedagang asli Papua mengalami omset yang menurut diakibatkan komoditas yang dijual Mama-Mama Papua juga dijual oleh pedagang non Papua serta sejumlah supermarket yang ada di Kota Jayapura. “Kami ingin pemerintah bisa mengeluarkan perda/perdasus dalam rangka memproteksi pedagang asli Papua. Kalau tidak tentu saja akan berimbas kepada pendapatan mama-mama Papua” ujar Roberth Jitmau.
Sementara itu dalam menanggapi aksi damai tersebut, Wakil Gubernur Papua Klemens Tinal mengatakan bahwa apa yang disampaikan oleh peserta aksi bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi. “ Mana yang dapat kami lakukan kami lakukan , mana yang yang jadi tanggung jawab bapak walikota, mana yang jadi tanggung jawab bapak bupati maka kami akan sampaikan” ujar Klemens Tinal didepan massa aksi.
Ditambahkan oleh Klemens Tinal bahwa kita sedang merancang dan mempersiapkan satu peraturan khusus yang diikuti dengan gubernur. apakah itu ? Seperti tadi yang disebut seperti peraturan khusus terhadap komoditas-komoditas unggulan yang memang merupakan unggulan bagi lokal misalnya pinang. Apa yang disampaikan mama-mama adalah sama apa yang dirumuskan oleh pemerintah provinsi. “Karena rasanya aneh jika pinang dijual oleh mas ini” tegas Klemens Tinal.
“Jadi apa yang mama-mama rindukan hari ini dan apa yang kami lakukan saat ini adalah sama dan mudah-mudahan tahun ini telah selesai. Dan mulai tahun 2015 telah ada peraturan gubernur acara-acara dimana saja harus ada ubi, papeda dan keladi serta lainnya” ujar Klemens Tinal.
Aksi demo damai diikuti oleh sekitar 800-an Mama-Mama Pedagang Asli Papua , BEM Uncen, BEM STIH Umel Mandiri, GMKI Cabang Jayapura dan PMKRI Cabang Jayapura dan simpatisans. Aksi demo mendapakan pengawalan dari aparat kepolisian, polwan dan puluhan Satgas Papeda yang berdiri siaga hingga sore hari peserta aksi membubarkan diri dengan tertib usai mendapatkan penjelasan Klemens Tinal dan Wilhemus Pigay. (Wirya Supriyadi)