Dari Operasi Dinas Kehutanan Provinsi Papua
JAYAPURA – Kemarin, (Kamis, 9/1) Dinas Kehutanan Provinsi Papua, memusnahkan 250 sak dan 2 karung arang kayu suang.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua, Yan Yap L. Ormuseray, S.H., M.H., mengatakan, langkah operasi dan pemusnahan 250 sak dan 2 karung arang kayu suang sesungguhnya merupakan kerja awalnya bersama Kepolisian untuk pengamanan Cagar Alam Cyclop, yang kemudian bekerja sama dengan Balai Besar KSDA Provinsi Papua khususnya Sporc (Satuan Polisi Hutan Reaksi Cepat). Kondisi Cycloop yang semakin gundul saja, dikarenakan terjadinya penebangan liar, terutama Kayu Suang yang dari hari ke hari terus ditebang untuk jadikan kayu arang dan dijual ke Restaurant dan rumah makan.
Padahal, Cycloop merupakan areal yang melindungi Kota/Kabupaten Jayapura dari bencana banjir dan longsor serta sebagai areal penyimpanan akan ketersediaan air bersih. Maka jikalau semakin orang banyak tebang kayu di Pegunungan Cycloop, tentunya sumber-sumber air juga makin banyak kering dan akibatnya kita kekurangan air bersih.
“Jadi tidak perlu marah PDAM bila air tidak mengalir, dan juga di musim hujan kebanjiran air, karena tidak ada tanaman yang menahan dan menyimpan air hujan. Hutan semakin dibabat, Kota/Kabupaten Jayapura semakin panas,” tandasnya kepada wartawan usai pemusnahan Kayu Arang Suam di Gudang Dinas Kehutanan Provinsi Papua, Kamis, (9/1).
Ditandaskannya, dari sisi hukum, jajaran Pegunungan Cycloop dilindungi karena sebagai daerah konservasi yang luasnya kurang lebih 30.570,34 Ha. Sedangkan luas lahan kritis saat ini dikelompokkan, yang diantaranya, sangat kritis 444 Ha, agak kritis 494 Ha, kritis 474 Ha dan potensi kritis 98 Ha. Sehingga semua pihak harus mempunyai kepedulian bersama untuk mereboisasi kembali lahan kritis dan menjaga kelestarian alamnya. Dan hentikan pemakaian arang yang berbahan baku kayu suang, serta pemakaian tiang rumah dari kayu suang, melainkan cari alternatif lain supaya tidak terjadi tekanan terhadap Cagar Alam Cycloop.
Ditempat yang sama, Kepala Bidang Perlindungan Hutan dan Konservasi Dinas Kehutanan Provinsi Papua, Wellem Fonataba, S.E., M.Si.,mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak lagi mengulangi keadaan seperti ini, yakni tebang kayu suang dan menjualnya kepada rumah makan dan restaurant. Juga kepada pedagang yang selama ini menggunakan kayu arang suang diminta segera berhenti, karena jika terus melakukannya dan kedapatan, maka konsukuensinya diproses hukum.
“Setelah kami mendapatkan informasi terhadap penjualan arang kayu suang ini, atas perintah kepala dinas kami langsung melakukan operasi ke lapangan dan kemudian melakukan penyitaan,” terangnya.
Sementara itu, United State Agency for International Development Indonesia Forest And Climate (USAID IFACS) atau Penasehat Hutan dan Konservasi USAID di Papua, Ir. Costant K. Sorondanya, M.Si., menandaskan, pihaknya selaku LSM peduli lingkungan, juga mempunyai perhatian besar terhadap Cagar Alam Cycloop dan kawasan-kawasan yang dilindungi.
“Kami LSM kedepan bersama pemerintah berusaha untuk melakukan upaya perlindungan hutan. Kami juga sangat prihatin, karena Cycloop sebagai kawasan yang mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kita semua. Kayu Suang ini hanya berada di kawasan Cycloop, jadi kalau ditebang dan semakin parah maka itu jelas berbahaya bagi kita karena Cagar Alam Cycloop rusak,” tukasnya.
“Kami IFACS akan membangun sebuah kolaborasi dengan Dinas Kehutanan untuk perlindungan hutan. Kami juga akan lakukan penataan kawasan tanah adat melalui PT.PPMA dengan maksud untuk mengurangi dan menghambat penebangan kayu liar,” sambungnya.
Pada kesempatan itu, Polisi Kehutanan, Yohanis, menuturkan, awalnya pihaknya mendengar kayu arang suang ini ditebang dan dijadikan arang untuk dijual, yang mana, arang yang dimasukan dalam sak semen dijual dengan harga R- 100 bahkan lebih. Atas informasi itu dilakukanlah penyelidikan ke lapangan dan selanjutnya melakukan penyitaan. (nls/art/lo2)
Sumber : http://bintangpapua.com/index.php/2012-12-03-03-14-02/2013-01-02-06-12-35/item/12088-dishut-papua-musnahkan-250-arang-kayu-suang