JERATPAPUA.ORG – Mencintai Makanan Lokal hasil dusun sendiri yang telah menghidupkan leluhur nenek moyang telah mewariskan hidup bagi kita,
Hal itu di ungkapkan Uskup Keuskupan Timika Mgr. John Philip Sakil, Pr pada Hari Pangan Sedunia (HPS) Di lapangan Gelael dalam Pembukaan Hari Pangan Sedunia (HPS) jam 16.00 Di lapangan Gelael Timika.
Seruan mencintai pangan lokal itu di imbangi dengan bazar 1001 aneka olahan makanan lokal berupa sagu, keladi, petatas, singkong, dari tanah Papua sendiri, dan hentikan hidup ketergantungan pada beras yang notabene produk khas orang lain. kata Uskup Timika dalam pernyataan yang di terima media ini. 16/10 di Jayapura.
Mari kita tolak Beras Orang Miskin ( RASKIN ). Raskin bisa naik kapal dan pesawat sampai ke kampungmu menggantikan ubi sagu keladi singkong milik dusunmu sendiri. Mengapa kita makan makanan orang lain dan menghabiskan uang untuk membeli makanan mereka?, kita jadi miskin karena bergantung pada hasil dusun mereka. tegas uskup
Lebih sedih lagi menurut uskup, kita jual dusun dan kita tidak punya lagi makanan lokal. Kita semakin bergantung pada makanan dari luar dusun kita. Hai anak negeri , cintailah makananmu sendiri berarti anda mencintai dusunmu Jangan jual dusun sagu untuk jadi dusun kelapa sawit. Jangan jual dusun ubi, singkong, keladi untuk beli nasi dari dusun sawa orang lain. (Kilion)