JERATPAPUA.ORG, JAKARTA – Ikatan Pelajar Mahasiswa Tambrauw (IPMT) DKI Jakarta menentang keras pernyataan Tarsisius Dari Irian Jaya Crisis Centre (IJCC) yang menyebutkan bahwa Tambrauw sebagai wilayah konflik bahkan mendukung salah salah pejabat setemapt untuk menjadi Karateker Bupati Tambrauw.
Pernyataan ini ditentang keras oleh lapisan masyarakat Tambrauw, termasuk mahasiswa dan pelajar di berbagai kota studi, seperti Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Tambruw Jakarta (IPMT Jakarta ).
Maria Hay ketua IPMT Jakarta, terserah siapa yang akan menjadi carateker bupati tambrauw nanti tetapi tidak dengan cara membuat issu murahan seperti ini yang nantinya akan berdampak ke masyarakat adat, maria membantah pernyataan yang dikatakan Tarsisius, lalu meminta Tarsisius memberikan data/ kajian dari IJJC bahwa tambrauw merupakan daerah rawan konflik
Dalam pemberitaan yang di muat media suarapembaruan.com tersebut, termuat dukungan Tarsisius dari IJCC kepada Engelbertus Kocu untuk menjadi karateker kabupaten Tambrauw. Namun, di sela-sela memberikan alasan dukunnya tersebut, beliau mengeluarkan pendapat yang berpotensi merugikan masyarakat Tambrauw.
bahkan Tarsisius terang-terangan menyatakan bahwa “Perlu diingat, ungkap Tarsisius, bahwa Kabupaten Tambrauw merupakan daerah rawan konflik. Menurut sejarahnya Kabupaten Tambrauw adalah daerah basis awal berdirinya OPM atau sekarang di kenal KKB.
“Jadi Mendagri harus bijaksana melihat daerah ini. Perlu hati-hati menempatkan caretaker Bupati, dalam mempersiapkan pemilu-kada, sebaiknya sesuai dengan apa yang telah diusulkan dari berbagai unsur masyarakat dan apalagi sudah mendapatkan rekomendasi dari Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan” tuturnya.”
“Tambrauw merupakan daerah yang aman, sehingga jangan membuat issu yang tidak benar. IJJC tolong tunjukan hasil kajian kalian karena kalau bicara tanpa data artinya Hoax” tegas Maria Hay Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Tambrauw DKI Jakarta.
Natalia Yewen selaku Sekretaris IPMT Jakarta pun membantah dan meminta Tarsisius untuk memberikan kajian dari IJCC yang menunjukan bahwa Tambrauw merupakan daera rawan konflik.
“Sejauh ini tidak pernah terjadi konflik baku tembak atau semacamnya. Justru yang beberapa kali terjadi adalah kekerasan aparat TNI terhadap masyarakat Tambrauw dalam bentuk pemukulan,dan lain-lain. Jadi Tarsisius segera memberikan data pendukung yang menunjukan kalauTambrauw itu daerah konflik”ungkap Natalia Yewen lewat press relese yang di terima redaksi sabtu ,(14/5/2022).
Natalia menekankan lagi agar Tarsisius bersama orang-orang yang berkepentingan di Tambrauw untuk tidak membuat sesuatu yang mengorbankan masyarakat Tambrauw.
mendesak atau meminta kepada siapapun yang akan menjadi Karateker Bupati Kabupaten Tambrauw.(IPMT/nesta) .