JAYAPURA, JERAT PAPUA. ORG – Jaringan Kerja Rakyat (JERAT) Papua menggelar Pelatihan Penyusunan Modul Berbasis Budaya dan Lingkungan Bagi sejunlah Tutor Sekolah Kampung di Tanah Papua.
Kegiatan Pelatihan tersebut di maksudkan sebagai bagian dari perlindungan dan pengolahan sumber daya Alam, budaya, guna mendorong masyarakat adat untuk bangkit menjadi masyarakat yang kuat dan memiliki akses dalam melindungi dan mengelola sumber daya alamnya.
Kordinator Bidang MPD JERAT Papua Yayak Masfiah dalam sambutannya mengatakan, Jerat Papua perlu membangun suatu wadah yang dapat dijadikan sebagai tempat belajar atau tempat untuk mengembangkan diri, melakukan kegiatan-kegiatan pengorganisasian dan penguatan masyarakat adat dengan harapan baik secara Individual maupun kolektif mereka mampu menghadapi segala permasalahan yang terjadi di tengah-tengah kehidupan mereka, terutama dalam kaitan dengan hal-hal mereka atas pengelolaan sumber daya alam, ekonomi, sosial dan budaya.
” Sekolah Kampung merupakan salah satu upaya yang dapat digunakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dasar masyarakat untuk meningkatkan taraf pendidikan kesehatan dan ekonomi masyarakat adat dalam mengambil sikap dan keterampilan terhadap lajunya pertumbuhan dan pembangunan di Tanah Papua. ” ungkap Yayak Masfiah Kord. Bidang MPD Jerat Papua senin, (16/12/2024).
Yayak berharap keberadaan masyarakat adat yang memiliki sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang memadai dalam bidang yang relevan dengan kesadaran kritis dalam pembangunan, akan dapat mendukung berperan serta dalam pembangunan.
” Karena itu sekolah Kampung perlu dilaksanakan dan dikembangkan dengan memperhatikan faktor efesiensi, efektivifas dan relevansi, ini merupakan cara yang mendekatkan pendidikan kepada masyarakat dengan menggunakan konsep-konsep atau pendekatan yang lebih sederhana dengan memanfaatkan kearifan lokal” ujarnya.
Faislitator Pelatihan L.M. Arifin, S. Pd., MA. (Balai Pengembangan PAUD dan Pendidikan Masyarakat) mengatakan pelatihan ini di fokuskan pada Tutor Sekolah Kampung yang sudah memahami bagaimana persoalan pembelajaran, melakukan asesemen bagi Sekolah Kampung yang mereka ajarkan sehingga di akhir kegiatan pelatihan nantinya, para tutor Sekolah Kampung ini akan mendapatkan modul yang menjadi panduan untuk mereka di sekolah Kampung di wilayah masing -masing.
” Kami berharap mereka yang sudah biasa di sekolah Kampung memahami pembelajaran, agar mereka melakukan asesemen potensi mereka di sekolah Kampung, baik potensi lingkungan budaya di masing-masing wilayah agar mereka dapat menyusun modul untuk mereka gunakan mengajar di sekolah Kampung masing-masing” jelas M. Arifin
L.M. Arifin, S. Pd., MA. (Balai Pengembangan PAUD dan Pendidikan Masyarakat) berharap para tutor usai mengikuti pelatihan ini, memiliki ketrampilan dimana sebelumnya pelaksanaan belum berjalan optimal, sehingga kali ini dapat di lakukan dengan baik walaupun sekolahnya sekola Kampung didirikan oleh masyarakat Kampung, tetapi proses belajar dapat mengacu pada aturan baku yang telah di susun.
Kegiatan Pelatihan Penyusunan. modul Berbasis Budaya dan Lingkungan tersebut, berlangsung selama 4 hari, yakni 16-19 Desember 2024 di salah satu hotel di Abepura Kota Jayapura, yang di ikuti oleh tutor Sekolah Kampung yang berada di beberapa kabupaten di Tanah Papua. (nesta)