JERATPAPUA.ORG, KEEROM – Jaringan Kerja Rakyat (JERAT) Papua , memberikan Pelatihan Pemetaan Partisipatif Wilayah Adat bagi masyarakat Adat dari 7 Suku di Kabupate Keerom.
Pelatihan yang berlangsung di Salah satu Hotel di Arso 2 Distrik Arso Kabupaten Keerom tersebut , di ikuti oleh perwakilan masyarakat Adat dari 7 suku yang ada di wilayah Adat Kabupaten Keerom Provinsi Papua .
Sabata Rumadas Perwakilan Jerat Papua mengatakan , pelatihan Pemetaan ini sebagai bagian dari mengorganisir masyarakat adat, untuk mengetahui dan melihat secara jelas batas-,batas wilayah adat mereka secara tertulis yang tertuang dalam dokumen atau kerjas sehingga dapat memberikan gambaran dan rambu- rambu secara pasti batas -batas wilayah adat mereka .
” Jadi secara cerita histori bapa dorang bilang ini batas yang satu ini batas yang lain, tetapi kalau wilayah adat sudah di petahkan dengan garis batas di atas kertas makan akan menjadi pegangan dokumen penting bagi masyarakat Adat” ujar Sabata Rumadas Jumat (,9/9/2022).
Selain itu tegas pria berambut gimbal ini pelatihan Pemetaan Partisipatif Wilayah Adata yang di lakukan di wilayah Keerom ini, sebagai bagian dari memberitahukan atau mengedukasi masyarakat adat , untuk secara bersama-sama duduk dan menentukan dan mentapkan dimana batas – batas wilayah adat mereka sehingga hak-hak mereka bisa terlindungi .
” Jadi kenapa pelatihan ini kami buat , supaya bapa dorang bisa duduk bersama-sama dan melihat bersama dimana batas wilayah adat masing- masing dan bisa menentukan batasnya” terang Rumadas.
Sekretaris Umum Dewan Adat Keerom Raymond May dalam sambutannya ketikan membuka kegiatan pelatihan tersebut mengatakan, saat ini Dewan Adat Kabupaten Keerom belum memiliki profil suku-suku di Keerom, sehingga dengan beberpa kegiatan yang di lakukan jerat Papua dapat membantuk DAK dalam membuat sketsa Profil yang jelas dan lengkap bagi 7 suku di Keerom .
” Dewan Adat Keerom sesungguhnya belum ada profil , profil pemetaan suku-suku di 7 suku, mulai dari Sukamto sampai Tuhitam ” ungkap Raymond May.
Tujuan dari Dewan Adat Keerom dimaksudkan Raymond Pemetaan perlu di lakukan untuk mengetahui secara tertulis batas -batas wilayah adat, Suku, dan marga di Kabupaten Keerom dalam upaya mencegah Konflik antar suku di kabupaten Keerom .
” Ini juga sebagai dasar agar, masyarakat adat tidak serta Merta menujuk batas menurut cerita , tetapi harus di buktikan di atas dokumen atau kertas, untuk mencegaj konflik” katanya.
Raymond berharap kegiatan Pelatihan Pemetaan Wilayah Adat yang di lakukan oleh Jerat Papua dapat tercapai sehingga akan menjadi bahan presentasi ke Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati , sebagai dasar pengambilan Kebijkan Pembangunan di Keerom yang berpihak kepada masyarakat Adat.
Pelatihan Pemeetaan Partisipatif Wilayah Adat yang di gelar di Kabupaten Keerom berlangsung selama 2 hari , yakni 9 hingga 10 September 2022, dengan menghadirkan pemateri dari Lembaga INTSIA Papua.(nesta)