JERATPAPUA.ORG, WAROPEN – Jaringan Kerja Rakyat (JERAT) Papua menlaksanakan Pelatihan Pemetaan Pemetaan Partisipatif Wilayah Adat bagi Masyarakat Adat dari Suku-suku Asli di Kabupaten Waropen .
Pelatihan Pemetaan yang di lakukan oleh Jerat Papua tersebut berlangsung selama 2 hari yakni 9-10 Desemseber 2022 di Waren Distrik Urfas Kabupaten Waropen Papua , dengan melibatkan masing-masing kepala suku yang ada di Kabupaten Waropen .
Ketua Dewan Adat Daerah Kabupaten Waropen Frans Wonatorei mengatakan Pemetaan wilayah adat merupakan sebuah pergumulan Dewan Adat Daerah Waropen dalam menghadapi Kondisi masyarakat adat dimana Konflik yang belum terselesaikan antara marga suku dan keret , sehingga selaku pimpinan Dewan adat Waropen merasa ini penting sehingga jerat hadir dan memberikan Kontribusi yang besar bagi masyarakat adat .
“ Jerat Papua memberikan kontribusi yang cukup besar dalam menyelesaikan pergumulan dewan adat, tentang pemetaan wilayah adat akibat dari persoalan yang belum terselesaikan “ungkap Ketua Dewan Adat Wilayah Waropen Frans Wonatorei jumat,(09/12/2022).
Selaku Ketua Dewan Adat Wilayah Frans Wonatorei juga mengakui akibat belum terselesaikanya pemetaan atau penentuan batas-batas wilayah adat baik suku, marga ,keret di Kabupaten Waropen di sering kali terjadi Konflik antara suku , sehingga pemetaan sangat penting untuk mencegah hal tersebut.
“ini merupakan sesuatu yang sangat penting untuk menyelesaikan atau mengatisipasi terjadinya konflik antara suku , sehingga diharapkan melalui pelatihan ini akan memberikan gambaran dan pencerahan bagi masyarakat adat dan pemangku adat yang ada di Kabupaten Waropen “ujar Frans Wonatorei.
Lanjut Pria yang merupakan lulusan S2 Theologia ini , bahwa kegiatan pelatihan Pemetaan ini akan menjadi barometer atau ukuran untuk mengakomodir semua suku yang ada di kabupaten Waropen . sehingga kesepakatan tersebut pihak Dewan adat dan Jerat Papua bersama suku-suku yang ada di Waropen untuk mengindentifikasi keberadaan suku-suku di Kabupaten Waropen sehingga teroganisir namun ada yang belum teroganisir dengan baik.
“melalu kegiatan indetifikasi tadi, kita telah mendapatkan suku-suku yang telah teroganisir agar menjadi acuan kerja-kerja dewan adat kedepan “katanya.
Yulianus Kowela Pemilik Penguasa dan pengambilan Keputusan tertinggi Suku Kuri dan juga ketua 3 Bidang Peradilan Adat Dewan Adat Wilayah Kabupaten Waropen mengapresiasi apa yang di lakukan Jerat Papua ,kegiatan Pelatihan pemetaan wilayah adat yang di lakukan oleh Jerat Papua untuk mengurangi konflik sosial di masyarakat , baik itu Konflik Batas wilayah adat , batas Tanah antara suku, marga keret dan potensi wilayah kekayaan alam.
“pemetaan wilayah adat sangat penting, masyarakat adat dapat mengenal diri mereka sendiri melalu peta karena peta merupakan pagar masyarakat adat “tegas Yulianus Kowela.
Perwakilan Jerat Papua dan Juga Kordinator Bidang Pemetaan Hendrik Randongkir Pelatihan Pemetaan wilayah adat yang di lakukan, meliputi identifikasi kampung-kampung yang tersebar di Distrik –distrik di Kabupaten Waropen , kemudian Indetifikasi suku-suku, batas wilayah , batas Kampung dan batas marga atau keret “sebelum kita masuk kepada pembuatan peta dasar , masyarakat adat harus menentukan suku dan mengetahui siapa suku dan marga mereka asal usul mereka , sehingga ketika peta wilayah adat itu terbit tidak terjadi persoalan “tutupnya.
Kegiatan Pelatihan Pemetaan Partisipatif Wilayah Adat bagi Masyarakat adat di Kabupaten Waropen akan berlangsung selama 2 hari yakni Jumat 9 hingga sabtu , 10 Desember 2022. (nesta )