Sentius Woin , Ketua Klasis GIDI Momuna. (Foto: Wirya Supriyadi/JERAT Papua)
Sentius Woin , Ketua Klasis GIDI Momuna. (Foto: Wirya Supriyadi/JERAT Papua)
Sentius Woin , Ketua Klasis GIDI Momuna. (Foto: Wirya Supriyadi/JERAT Papua)

Dekai,- Pendampingan yang dilakukan oleh Jaringan Kerja Rakyat (JERAT) Papua ternyata mendapatkan respon positif dari Ketua Klasis Momuna, Sentius Woin saat ditemui oleh JERAT Papua , Kamis (22/Juli/2016) seusai rapat evaluasi di Sekretariat Dewan Masyarakat Adat Momuna (DMAM).

“Suku Momuna dalam perjalanannya semoga bisa berubah dan sejajar dengan suku lainnya. Dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Kondisi sekarang tidak terlalu maju walau ada orang berpendidikan namun ilmunya tidak memberikan motivasi kepada generasi yang baru tumbuh” ujar Sentius Woin. Sehingga diharapkan yang kerja pada DMAM punya hati dan bekerja dengan sungguh-sungguh dalam memberdayakan dan menolong masyarakat tambah Sentius Woin.

Sentius Woin menjelasan bahwa memang selama ini ada beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memberikan bantuan kepada masyarakat misalnya ada WC, timba-timba , obat-obatan dan mereka kerja dengan jadwal khusus hanya 1 tahun beberapa kali datang.

Sementara pemerintah daerah memang membantu namun lebih fokus kepada kegiatan gereja. Khusus pihak gereja memang pemerintah sangat menunjang dan memberikan perhatian. Sementara untuk hal ekonomi, pendidikan dan kesehatan masih kurang perhatian. Dan diharapkan dengan ada pemimpin Kab. Yahukimo yang baru dapat memberikan perhatian kepada masyarakat adat Momuna. Usulan dari Suku Momuna harus ditanggapi serius oleh Suku Momuna agar ada perubahan tambah Ketua Klasis Momuna.

Sentius Woin berharap bahwa ada organisasi lain yang bekerja untuk Masyarakat Adat Momuna. “Kami persilahkan kalau ada LSM yang bekerja dengan Masyarakat Adat Momun. Tapi jika mereka ingin bekerja dengan Masyarakat Adat Momuna maka mereka harus pegang tiga yakni kejujuran, kesetiaan dan hidup dalam kekudusan,” kata Sentius Woin yang baru saja terpilih sebagai Ketua Klasis GIDI Momuna.

 

Saat ditanyai tanggapannya tentang pendampingan selama beberapa tahu oleh JERAT Papua, dirinya sangat berterima kasih dan mendukung karena membantu Masyarakat Adat Momuna. “Saya sangat bangga dan senang karena ada Bapak Wirya dan kawan-kawan JERAT Papua membantu masyarakat adat Momuna. Tapi kalau bisa bekerja terus sampai Yesus datang. Karena melihat Suku Momuna dengan arahan selama ini mulai ada sedikit terlihat perubahan misalnya mereka sudah paham hak-hak mereka. Dan saya lihat selama ini tidak hanya memberikan teori saja tapi dengan praktek sehingga akan ada kemajuan” tegas Sentius Woin.

Jaringan Kerja Rakyat (JERAT) Papua telah melakukan pendampingan kepada Masyarakat Adat Momuna di Dekai , Kabupaten Yahukimo sejak tahun 2013. Pendampingan difokuskan kepada penguatan lembaga masyarakat adat yakni Dewan Masyarakat Adat Momuna (DMAM). Mulai dari pembentukan DMAM, pelatihan advokasi, pelatihan kepemimpinan dan lainnya. (W.S)

 

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *