JERATPAPUA.ORG, JAYAPURA – (Puisi ini dipersembahkan bagi para personil Black Brothers yang telah berpulang ke rumah Bapa di Surga: Alm. Bp Andi Ayamiseba; Alm.Agus Rumaropen;Alm.Hengky M.S;Alm.Abdullah Yunus &;Alm.Stevie Mambor)
By Iriano Yedijah Petrus Awom (Yedi)
Serumpun mawar hitam
Terpencar jauh dari tanah semaiannya
Mekar mewangi sepenjuru negeri
Nikmat aromanya tlah tersebar
Membau memori yang tak lekang waktu
Mawar hitam itu melegenda
Sayang disayang
Kini layu sesudah masanya
Satu persatu jatuh berguguran
Setangkai demi setangkai
Rindu untuk dibawa pulang
ditanam sekali lagi untuk selamanya
Hanya di tanah asalnya
Raganya melebur dengan tenang
Menggembur menyubur taruk baru
Semoga–
Andy Ayamiseba, pendiri sekaligus manajer Black Brothers (BB) dengan tajam mengungkapkan bahwa BB bukanlah grup musik biasa. BB adalah band yang mempunyai prinsip dan misi dalam bermusik. Keseluruhan visi tersebut terekspresikan dalam syair-syair lagu BB yang sarat makna sekeligus tajam dalam mengkritik berbagai persoalan sosial yang terjadi di sekitar mereka.
Berbagai keputusan-keputusan yang diambil oleh grup ini menunjukkan sikap mereka yang diekspresikan dalam bermusik. Andy Ayamiseba mengungkapkan, Black Brothers memiliki misi bermusik untuk mengangkat harkat dan martabat bangsanya (Papua) yang selalu dibilang masih terkebelakang. Visi dan misi kedua adalah menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera serta yang ketiga dan maha penting adalah untuk membebaskan bangsanya dari segala bentuk penindasan dari kaum penjajah (Tabloid Jubi, 12 Maret 2014).
Keteguhan prinsip dan visi bermusik itulah yang melegenda dari BB. Saat beberapa personilnya gugur, ingatan mereka kembali menuju masa kejayaan BB yang beberapa lagunya melantunkan kepedihan dan penderitaan rakyat Papua.
BB dengan karya-karyanya menjadi oase kerinduan rakyat Papua dan penggemarnya akan hadirnya karya musik yang mencerminkan kejujuran mengungkapkan realitas sosial di tengah masyarakat.
#SelamatJalanPejuang���������