JERAT PAPUA.ORG, JAYAPURA – Ketua Dewan Adat Daerah Waropen Frans B. Wonatorei mengakui bahwa Pemetaan Wilayah Adat Sebuah langkah strategis mencegah Konflik antar suku, Marga dan Kampung.
Hal itu dimaksudkan Frans B Wonatorei selakuk ketua Dewan Adat Daerah Kabupaten Waropen , melihat bahwa adanya saling klaim atau tarik menarik soal batas wilayah adat antara suku ,marga dan klen di Kabupaten Waropen sehingga dengan pemetaan wilayah dapat menentukan dengan terang dan pasti batas-batas wilayah .
“selama ini ada tarik ulur soal batas-batas wilayah , sehingga adanya saling mengakui batas wilayah sehingga selama ini saling pengakuan batas-batas wilayah dapat di hilangkan “ungkap Ketua Dewan Adat Wilayah Waropen Frans B. Wonatrorei.
Dirinya menambahkan dengan adanya pemetaan wilayah adat dapat memberikan pencerahan dan gambaran secara menyeluruh dan benar , sehingga setiap wilayah dan batas-batasnya dapat di akui oleh masing –masing pemilik .
“ Pemetaan ini penting, sehingga setiap orang mengakui hak wilayahnya dan tidak lagi ada saling klaim “katanya.
Wonatorei mengakui bahwa Pemetaan Wilayah adat , di nilai sebagai langkah atau tindakan tepat dalam mencegah Konflik horizontal di Masyarakat yang dapat merugikan Masyarakat adat ,dimana pemetaan wilayah adat dan potensi dapat memberikan manfaat dan nilai ekonomis sehingga masyarakat adat dapat menjaga sumberdayaa alamnya .
“ ini sebuah langkah tepat Pemetaan wilayah adat , sebagai langkah paling strategis dalam mencegah konflik di tengah masyarakat adat “tegas Frans Wonatorei.
Selain mencegah Konflik Pemetaan Potensi Wilayah adat juga menggambarkan kepada masyarakat adat , bahwa wilayah adat mereka memberikan manfaat kehidupan dari sisi ekonomis dengan Sumberdaya Alam yang di miliki , baik laut, darat dan hasil hutan. (nesta).