Jayapura, 10/8 – Bupati Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw hadir dalam Perayaan Hari Masyarakat Pribumi Internasional yang jatuh pada tanggal 9 Agustus kemarin, baru dirayakan masyarakat pribumi Papua di kampung Ibub Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (10/8).
Perayaan Hari Masyarakat Pribumi Internasional 9 Agustus 2013 dilaksanakan dengan thema: Masyarakat Adat Membangun Aliansi: “Menghormati Perjanjian, Kesepakatan dan Pengaturan Konstruktif lainnya. Hasil kerja sama Dewan Adat Papua dan Koalisi Masyarakat Sipil ( YADUPA, JERAT Papua, Tabloid JUBI, SKPKC Fransiskan, ELSHAM Papua, KPKC Sinode GKI di Tanah Papua ) yang dirayakan oleh Dewan Adat Papua (DAP) di para-para Dewan Adat Daerah Grime Nawa kampung Ibub Distrik Kentuk Gresi, Sabtu (10/8).
Bupati Jayapura memberi apresiasi kepada Dewan Adat yang melaksanakan perayaan hari yang bermakna bagi masyarakat pribumi. Merurut Awoitauw kiranya moment hari ini janganlah hanya sebagai acara ceremoni, manun harus dipersiapkan dan menghasilkan sesuatu bagi masyarakat itu sendiri. Awoitauw juga mengajak masyarakat adat pribumi Papua yang ada di Grime Nawa khususnya dan Kabupaten Jayapura pada umumnya untuk kembali membangun kampung, menata kampung dengan aturan menurut adat istiadat masing – masing. “Tahun ini dan tahun mendatang dalam kepemimpinan kami ada kebijakan yang digulirkan dengan pendanaan yang cukup besar kepada kampung yaitu “Kampung Membangun” menuju Jayapura Baru”.
Bupati Jayapura juga menambahkan jika saat ini Pemda Jayapura bersama akademisi Universitas Cenderawasi (UNCEN) sedang merancang Peraturan Daerah (PERDA) tentang Kampung. Jadi jika telah digulirkan program ke kampung dan PERDA maka kampunglah yang akan tahu persis tentang membangun kampung itu sendiri.
Lebih lanjut Ia juga mengajak Adat, Gereja dan mitra lainnya untuk dapat bersama dengan Pemerintah membangun masyarakat pribumi yang sejahtera.
Hari ini merupakan hari yang begitu bermakna bagi masyarakat pribumi sedunia, dimana kita telah diberi pengakuan oleh dunia untuk keaslian kita sebagai masyarakat adat, masyarakat asli, masyarkat pribumi yang dirayakan tanggal 9 Agustus. Tahun ini perayaannya diundurkan ke hari ini (10/8) demi menghargai umat muslim yang merayakan hari Lebaran yang bertepatan tanggal 9 kemarin, “ Papua adalah tanah yang diberkati Tuhan, kita punya solidaritas tinggi untuk menghargai sesama umat beragama” ucap Yakop Kasimat, Sekretaris II DAP sebelum membacakan pidato DAP.
Pidato yang ditandatangi oleh Sekretaris Jenderal DAP di Jayapura, Leonard Imbiri ini menyebut “Pada perayaan tahun ini Dewan Adat Papua dan Koalisasi Masyarakat Sipil Papua mendukung penuh upaya-upaya yang sistematis bagi penguatan kelembagaan masyarakat adat Papua yang benar-benar merepresentasi masyarakat adat Papua dalam perjuangan hak-hak dasar masyarakat adat Papua. Upaya politisasi terhadap institusi adat harus dihentikan dan mengembalikan fungsi institusi adat sebagai rumah bersama semua anak adat Papua, rumah dimana konflik diselesaikan, rumah dimana terjadi kesepakatan untuk membangun kampung, membangun dusun dan membangun rumah Papua”.
Perayaan ini dibuka dengan ibadah, pidato DAP tentang hari Masyarakat Pribumi Internasional, sambutan tunggal oleh Bupati Kabupaten Jayapura ‘Mathius Awoitauw’ , dan diakhiri dengan ramahtama jamuan makan bersama. Menariknya adalah pada perayaan ini DAP dan Masyarakat Sipil menyeruhkan untuk tetap melestarikan hasil dusun dan kebun yaitu dengan makanan khas Papua. Hal ini direspon sangat baik oleh semua masyarakat adat Grime Nawa ,secara spontan dan sukarela mereka mengumpulkan makanan khas Papua untuk disantap bersama dan di iringi oleh irama suling tambur. (JERAT PAPUA)