Serui, 12/11/2016 – Kabupaten Kepulauan Yapen, mempunyai daerah potensial pertanian kopi yaitu di Kampung Ambaidiru, Distrik Kosiwo. Kopi rubusta yang menjadi komoditi lokal unggulan, juga beberapa tanaman lainnya seperti Vanila dan sayur-mayur lainnya.

Gad Mora, adalah salah satu petani yang giat dalam budidaya kopi. Pria dengan kondisi tubuh kurang baik ini sangat berkeinginan untuk produksi kopi Ambaidiru harus lebih produktif lagi. “kopi ini sudah dari zaman Belanda, tahun 1959. Pembibitan kopi oleh Belanda dan dikembangkan oleh masyarakat Ambaidiru dengan terbentuknya KUD (koperasi Unit Desa) pada tahun 1977, berjalan baik hingga tahun 2003” jelasnya.

“Selama ini memang kami kesulitan untuk penjualan, karena akses transportasi yang menjadi kendala utama bagi kami di kampung, namun perlu diketahui bahwa, 26 tahun KUD Rimba Kakupi tetap berjalan itu adalah peluang yang harus di manfaatkan. Sekarang lagi fakum, kami minta untuk diaktifkan kembali” ucap Mora yang sudah bekerja selama 23 tahun sebagai petani kopi.

Beberapa sumber mengatakan bahwa, sudah ada beberapa program pemdampingan dan pemberdayaan di lakukan untuk masyarakat Ambaidiru. Hal itu dijelaskan oleh Gad, “ya, memang beberapa waktu setelah tahun 2003, kami mendapat bantuan dan pendampingan. Kami pernah dapat modal 4 juta dari Dinas untuk budidaya kopi, namun tidak cukup bertahan. Juga beberapa pendampingan organisasi lain namun belum maksimal, kami hanya berharap saat ini pada program respek pertanian kampung” harapnya dengan kepala tertunduk.

(Mark – Bata – Jamal/JERAT Papua)

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *