Salah satu Perempuan Papua dari Mindiptana Kabupaten Boven digoel belajar mengoperasikan Komputer di Sekolah Kampung, foto : nesta/jeratpapua.orgSalah satu Perempuan Papua dari Mindiptana Kabupaten Boven digoel belajar mengoperasikan Komputer di Sekolah Kampung, foto : nesta/jeratpapua.org

JERAT PAPUA.ORG,TANAH MERAH – Jauh dari keramaian kota dan hiruk pikuk teknologi moderen, menapak  sebuah cakrawala akan cerahnya hari esok yang penuh harapan, untuk menatap masa depan anak Papua demi mencapai cita-cita dan impian, dari sebuah kampung terpencil mimpi itu akan menjadi sebuah kenyataan.

Hal itulah yang terpancarkan dari semangat perempuan-perempuan Papua di Distrik Mindiptana Kabupaten Boven Digoel Provinsi Papua selatan, dengan antusias dan semangat  mengikuti kelas computer yang di jalankan oleh sekolah Kampung Mindiptana.

Sekolah kampung yang cukup sederhana ini mengisi ruang  mama papua yang berasal dari kampung-kampung sekitar Mindiptana, dibuka   setiap minggu hari sabtu  pukul 14.00 wit sore, dengan menumpang salah satu ruang kelas di SMA YPPK Petrus Hoeboer Mindiptana

Meski dengan kesibukan dan rutinitas rumah tangga yang cukup tinggi di kampung, mereka bersemangat untuk belajar. Bagi mereka belajar tidak saja di lakukan pada usia muda, namun di usia senja belajar harus di lakukan demi mengisi memori waktu dan kesederhanaan dengan pengetahuan yang cukup untuk modal kepercayaan diri sebagai seorang perempuan papua yang tangguh.

Sekolah kampung Mindiptana yang di kelola oleh Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan  Masyarakat  Adat ( LP2MA ) yang sudah berjalan sejak 2022, telah  menghasilkan 2 kali lulusan. Kelas terbatas yang di buka yakni  setiap satu minggu sekali, khusus  kelas Komputer . Mayoritas peserta didik yang mengikuti kelas ini adalah mama papua dari kampung-kampung sekitar Mindiptana.

Ibu Genoveva Kangrinon salah satu peserta sekolah Kampung Mindiptana mengungkapkan, banyak sekali mendapatkan pengalaman yang  berharga di sekolah kampung tersebut, sebelumnya dirinya belum mengetahui cara mengoperasikan computer, namun dengan kelas sekolah kampung  membuat dirinya dapat mengoperasikan computer.

Salah satu Perempuan Papua dari Mindiptana Kabupaten Boven digoel belajar mengoperasikan Komputer di Sekolah Kampung, foto : nesta/jeratpapua.org
Salah satu Perempuan Papua dari Mindiptana Kabupaten Boven digoel belajar mengoperasikan Komputer di Sekolah Kampung, foto : nesta/jeratpapua.org

“awalnya saya tidak tahu, tetap lewat kelas sekolah kampung ini saya banyak tahu dan bisa mengoperasikan computer “ungkapan  Genoveva Kangrinon Mama Papua asal mindiptana tersebut sabtu,(9/12/2023).

Frederika Yawiwa, S.Kom Fasilitator sekolah Kampung Mindiptana menceritakan pengalamanya selama menjadi mengajar di sekolah Kampung Mindiptana   mereka bersama para peserta didik sendiri yang menyusun modul pembelajaran, selain aktifitasnya sehari-hari sebagai tenaga pendidik di SMP YPPK Mindiptana dirinya harus membagi waktu sore hari untuk mengajar di sekolah kampung mindiptana.

“saya punya pengalaman membuat modul sendiri bersama peserta sekolah kampung, ini membuat saya harus membagi waktu sehingga di sekolah saya mengajar harus jalan, dan di sekolah kampung juga harus jalan “ujar Frederika.

Frederika sangat terkesan dengan sekolah kampung yang iya ajarkan, karena banyak membantu peserta didik yang dari sebelumnya tidak bisa, menjadi bisa mengoperasikan computer seperti word office, exel dan power point.

Dirinya berharap kedepan waktu belajar di kelas sekolah kampung dapat di tambah sehingga dapat menambah wawasan peserta didik untuk menjadi lebih mahir.

Direktur Lembaga Pengkajian  dan  Pemberdayaan Masyarakat Adat ( LP2MA ) Yohanes Nongyap mengatakan , sekolah Kampung Mindiptana di dirikan pada tahun 2022, yang di peruntukan kepada masyarakat umum yang berasal dari kampung-kampung sekitar di mindiptana.

Bahkan sekolah Kampung ini di buka untuk siapa saja orang kampung  yang mau belajar  baik itu pemuda, remaja, mama ,serta bapa-bapa.

“ sekolah kampung adalah wadah untuk kita belajar bersama “ terang Yohanes

Untuk saat ini pihaknya masih focus pada pengajaran computer terutama administrasi perkantoran karena merupkana kebutuhan masyarakat kampung karena sebagian besar perserta sekolah kampung adalah aparat kampung.

“sebagian besar peserta sekolah kampung adalah aparat kampung, ada yang kaur, RT/RW sebagai bendahara mereka belajar disini menambah pengetahuan tentang computer “imbuhnya

Perempuan Papua dari Mindiptana Kabupaten Boven digoel belajar mengoperasikan Komputer di Sekolah Kampung, foto : nesta/jeratpapua.org
Perempuan Papua dari Mindiptana Kabupaten Boven digoel belajar mengoperasikan Komputer di Sekolah Kampung, foto : nesta/jeratpapua.org

Yohanes juga berharap  Kedepan pihaknya akan membuka kelas lain yang melekat langsung dengan masyarakat adat di kampung yakni kelas advokasi, hukum , perencanaan dan penyusunan RPJMK Kampung juga pertanian, perkebunan dan holtikultura untuk  mengenalkan media belajar yang ada di alam sekitar kampung.

“ kita juga berharap kedepan kami mencoba mendirikan Lembaga pelatihan kerja , sehingga hasil dari sekolah kampung bisa di akomodir dan diterima di dunia kerja “ pungkasnya.

Dirinya berharap kedepan sekolah Kampung Mindiptana terdaftar secara resmi sehingga hasil dari sekolah kampung dapat membantu pemerintah tigkat kampung , Distrik hingga kabupate. ( nesta)

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *