Paul Finsen Mayor Ketua DAP Wilayah III Doberai, foto : nesta/jeratpapua.orgPaul Finsen Mayor Ketua DAP Wilayah III Doberai, foto : nesta/jeratpapua.org

JERATPAPUA.ORG, MANOKWARI – Tim Pemantau Kemanusiaan Maybrat ( TPK MAYBRAT) yang dibentuk Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Papua Barat ( FKUB PB), Persekutuan Gereja Gereja Papua di Provinsi Papua Barat ( PGGP PB) dan Dewan Adat Papua Wilayah Doberay /Papua Barat ( DAP Wilayah Doberay Papua Barat) dengan didukung oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM) dan sejumlah lembaga lainnya.

“tujuannya untuk memastikan Kondisi  Kemanusiaan dan Kedamaian di Kabupaten Maybrat serta mencari solusi penyelesaian kasus Maybrat.” Ungkap Paul Mayor Ketua Dewan Adat Papua Wilayah III Doberay selasa,(18/4/2023).

Masyarakat Adat Papua beberapa hari ini selalu datang mengadu ke Dewan Adat Papua Wilayah III Doberay, karena penurunan pasukan TNI di Kabupaten Maybrat. Sebenarnya ada apakah?? Pak Pangdam Kasuari ini, Kami orang adat Papua sangat bangga dengan beliau apalagi beliau orang Gereja, anak Tuhan Yesus.

“ Kami sangat kaget skali dengan pengaduan dari masyarakat adat di Maybrat ini. Padahal , kami harapkan beliau yang bawa kedamaian ke Tanah ini. Tapi kami masih punya harapan beliau punya hati nurani yang luhur dan mulia sehingga akan menarik Pasukan dari Maybrat.”ujar Mayor

Atas nama Kemanusiaan di Tanah Papua kami desak segera tarik pasukan TNI yang dinaikan ke Maybrat sebab masyarakat adat Papua sangat ketakutan kami khawatir mereka yang sudah kembali ke kampung halamannya, takut dan lari kembali ke hutan.

“ Jangan lagi ciptakan kondisi yang membuat Masyarakat Adat Papua ketakutan diatas Tanah ini ” imbuhnya.

Pj. Bupati Maybrat dan semua Muspida kabupaten Maybrat segera sikapi dan nyatakan Maybrat aman sehingga jangan ada lagi penurunan pasukan TNI sampai ratusan orang bgni bahaya skali untuk keselamatan orang Papua di Maybrat.

“Kami desak segera tarik pasukan TNI yang sudah diturunkan ke Maybrat ” tegas Paul Mayor

Lanjut Mayor orang Maybrat ingin menikmati hidup aman dan nyaman, mereka mau hidup rukun, tidak mau lari ke hutan lagi, jadi stop kasih naik pasukan TNI, lalu mari kita bcara cari solusinya.

“ Kalau selalu direspon dengan cara cara seperti ini lama-kelamaan masyarakat adat Papua akan memberontak terhadap Pemerintah karena merasa diintimidasi.”katanya

Oleh sebab itu atasnama Umat Beragama dan Masyarakat Adat Papua, Pak Pangdam Kasuari segera tarik kembali Pasukannya. Apalagi Pak Pangdam Kasuari ini Anak Tuhan, Orang Gereja sebenarnya bisa merasakan dengan nurani, bagaimana keadaan masyarakat adat, umat beragama di daerah Maybrat terutama di Aifat Raya.(nesta)

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *